Hi, semua! Alhamdulillah, I’m on the good mood to write something here hehe.
Yap, kali ini
kita akan bahas tentang “Poligamy on my
point of view”. Perempuan mana yang
tak mendambakan kisah cintanya seperti fairytale?
Being loved by the dream Prince, get
married, and happily ever after. Dulu, saya berpikir bahwa Poligamy is unfair so that Poligamy means unfairytale.
Then when I was kid, I got the
inspiration from “Ketika Cinta Bertasbih” by Habiburrahman El-Shirazy. Seperti
halnya Anna Althafunnisa dalam fiksi tersebut, saya merencanakan untuk memberi
syarat kepada calon suami saya kelak. Syaratnya sederhana; Selama saya masih
menjadi istrinya dan masih sanggup menjalankan tugas saya sebagai seorang
istri, saya tak ingin dimadu. Maka apabila ia menikahi wanita lain, jatuhlah
talaknya bagi saya saat itu juga. Does it
mean I ignore Poligamy? Tidak, bagaimanapun saya menerima bahwa Poligami
adalah sunah yang baik diamalkan oleh orang-orang
yang tepat karena tak sembarang orang
mampu menjalani kehidupan Poligami dengan baik. Pada intinya, saya hanya
ingin menjadi seperti Khadijah rha dan Fatimah Azzahra yang selama hidupnya tak
pernah dimadu oleh Rasulullah sallallahu’alayhi wassalaam dan Ali ra.
Seiring
berjalannya waktu, saya mulai memahami mengapa Allah memperbolehkan seorang
lelaki menikahi lebih dari satu istri. Jumlah wanita saat ini lebih banyak
daripada jumlah laki-laki. Which means akan
sangat banyak wanita yang kesepian. Hal ini dapat saya buktikan sendiri
dengan kondisi lapangan; saya mengenal lebih banyak saudari-saudari saya yang
belum menikah di usia yang mulai mengkhawatirkan. Padahal, fenomena ini
bisa dikatakan berbahaya. Mereka ini bisa saja menjadi wanita perusak rumah
tangga orang lain, disorientasi seksual, atau bahkan wanita penggoda. Naudzubillahi min dzaliik. Maka, tak
sedikit dari mereka yang sampai hati mengemis kepada wanita lain agar berbaik
hati untuk berbagi sampan dengannya. Hal tersebut mereka lakukan demi menjaga
kehormatannya juga. Mengapa demikian? Karena sudah menjadi kodrat perempuan
untuk membutuhkan lelaki sebagai sosok pelindung, sebagaimana yang disebutkan
dalam Q.S Annisa; Arrijaluu qawwamu
‘alannisaa. Bagaimana? Masih tega bersikap egois? Masih belum bisa untuk berempati,
bagaimana bila kita berada di posisi mereka?
Selain itu,
sadarilah wahai saudariku, Allah menciptakan laki-laki suatu kelebihan yang tak
diberikan kepada wanita. One in million yang
benar-benar siap menggenggam komitmen setia untuk bahagia bersama satu wanita
selama hidupnya. One in billion yang
benar-benar merasa cukup dan sangat mensyukuri karunia Allah walau hanya dengan
satu istri, lalu ia menjaga-mendidik-mencintai istrinya sepenuh hati dengan
kesanggupan terbaiknya mashaaAllah. Hadirnya Poligami inshaaAllah akan membantu para lelaki untuk lebih mudah menundukkan
pandangannya dan menjaga kemaluannya.
Dengan
Poligami, para suami dituntut adil dalam menafkahi dan memenuhi hak
istri-istrinya. Tentu ini bukan perkara mudah bagi seorang lelaki. Dengan
Poligami, para wanita dituntut untuk ikhlas dan sabar dalam berbagi seseorang
yang mungkin paling berharga – paling ia cinta dalam hidupnya. Di sisi lain,
ini sebuah keuntungan besar bagi seorang wanita, bagi orang yang memahami.
Dengan Poligami, para wanita akan lebih mudah mendekatkan diri pada Rabbnya.
Ketika suami sedang bersama istri yang lain, maka ia dapat menggunakan waktu
luangnya untuk berdzikir, tilawah, membaca Al-Qur’an, membaca buku, mempererat
kedekatan dengan anak-anaknya, dan hal-hal bermanfaat lainnya. Sehingga,
waktunya dengan Allah lebih banyak, dan seiring waktu cintanya pada Allah pun
melebihi cintanya pada apapun-pada siapapun, termasuk suaminya. See? Masih mau memusuhi Poligami? Apa
sih tujuan kita hidup di dunia ini selain untuk beribadah kepada Allah? Let’s struggel for akhira over dunya ^^
Sebelum
tulisan ini diakhiri, izinkan saya untuk menyisipkan curcol yaa hehe.
I dreamt to have my own fairytale. A year
ago, I was so excited to met someone that I thought he’s my dream prince
charming. I found almost everything I dreamt of my dream prince charming on
him. I was overwhelmed by the way he treated me like a princess, and even he
said he wanted to marry me. He successed to make me sure that I’m the only one
that he was looking for, that he wanted for the rest of his life. Cause when I
told him like it’s ok if he would marry any other girls after me, he said
never. Until at the first day of Ramadan of this year, I would never forget it,
he told and asked me about Poligamy things. I said it’s ok, but actually he
broke me into pieces. I couldn’t stop crying, I cried all night long all day
long. Then I realized that Poligamy isn’t as easy as I thought. It’s sooo hard
even just on imagination, and worse is cause I already love him so much. I
needed times to trust him back, I tried my best to don’t hate Poligamy. I don’t
want to hate sunah anyway. And yesterday, we talked about Poligamy again. It
end up with he would do Poligamy if it’s possible inshaaAllah.
Does it mean I’m ready? Not really ready yet
actually. I just wanna try it. I expected that we would hold one another hands
through ups and downs of life till we’ll finally meet again in Jannah. If he
want to hold other hands too, why should I keep him holding only my hands? If
just me is not enough for him, I could do nothing. The best would be let him
get his dreams, his happiness. Cause when you willingly give up your own
happiness for someone else, that is the sign of true love. I would never ask or
even force him to love me as much as I did, I just want to be sakinah with him,
that’s why I would do my best just for him. But if the time when he would marry
girls after me comes, then it would no hope anymore to be mawadah with him.
Cause it’s highly possible that I would think that there’s no ar-rahmah anymore
between us. Ah no, I would never decide to divorce. Never. I would stay even it
would be not easy inshaaAllah. Divorce is allowed, but Allah hates it so much.
I would stay cause Allah for my lovely kids. I would still do my best for him
cause of Allah. I would always want and strive for Jannah anyway, even I should
struggle for it alone. Nothing would change the way I would treat my husband.
However Poligamy would never stop me from striving for Jannah. People change,
things go wrong, but just remember that life goes on.
Honestly, I still don’t understand how is my
feeling, what I want, and what would I do. All I want is being better each
time.
And now, before the time comes, I should
prepare myself. So, when the time really comes, I would be well prepared hihi
I think, one day he would say that he would
never do Poligamy if it would hurt me. Or he would say that he would make me
the only one on his life. He would say sweet things and do sweet things to proof it. Well, thanks, I
would never trust it. Cause hi girls, simply we can’t trust any men anymore.
Now, in my mind is, naturally no man can stand with only one woman.
To you, my future husband, who reads this.
Yes, you. I know I’ve tried this sooo many times, but I would never give up
easily. I would always try to be independent, I promise I would be independent
soon. Nothing should be argue, nothing to fight to. I told you I’ve totally
changed, and I’ve really changed. I would never force you to stay and still
want me. Once more, I let you to decide :D
Dah, akhirnya
selesai juga. Moga bermanfaat dan bisa sedikit mencerahkan hihi aamiin
With love,
Nabila